Bank Indonesia menegaskan modus pencurian data nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pertama kali muncul di luar negeri melibatkan sindikat internasional dan sudah berlangsung setahun yang lalu. Bagaimana kiat nasabah untuk menghindari agar pencurian serupa tidak terjadi pada Anda. “Kami harap nasabah tenang,” kata Deputi Gubernur BI Bidang Sistem Pembayar sekaligus merangkap Bidang Pengawasan Bank Budi Rohadi di Jakarta, 20 Januari 2010.Menurut Budi, modus pencurian melalui ATM dilakukan melalui proses skimming, yaitu pengkopian data-data nasabah melalui alat skimmer yang dipasang pada mesin ATM.
Selain melalui metode skimming, pembobol bank juga kerap kali menggunakan metode pengkopian PIN ATM nasabah. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara “mengintip” PIN nasabah melalui kamera yang dipasang pada mesin ATM sebuah bank.
Biasanya pola-pola pembobolan tersebut dilakukan secara bersamaan dimana selain mengkopi data nasabah, sang pembobol juga mengintip PIN yang diketikan nasabah pada tombol mesin ATM.
Untuk menangkal terjadinya kasus serupa pada diri anda, sebaiknya mulai saat ini nasabah benar-benar waspada ketika menggunakan mesin ATM. Berikut kiat-kiat yang diberikan oleh BI:
1. Biasakan selalu menutup tombol angka pada mesin ATM dengan telapak tangan anda ketika memasukan nomor PIN
2. Ketika selesai bertransaksi lewat ATM, tidak ada salahnya anda masukan kembali kartu ATM ke dalam mesin dan isilah PIN dengan nomor yang salah untuk mengecoh pembobol
3. Bila masih merasa kurang aman, tidak ada salahnya anda mengganti nomor PIN setiap tiga bulan sekali. Dengan catatan, anda tidak akan lupa dengan PIN baru tersebut.
Selain dari pihak nasabah, BI juga mengimbau agar perbankan meningkatkan sistem keamanan kartu ATM dengan menambahkan parameter pertanyaan di setiap transaksi. Disamping mulai menerapkan teknologi chip pada kartu debit dan kredit para nasabahnya.
Pihak perbankan saat ini sebenarnya sudah mencoba mencegah pengintipan dengan memasang kamera dan dinding penghalang pada tombol ATM. Namun upaya tersebut tampaknya belum maksimal jika tidak dibarengi kewaspadaan nasabah sendiri.
sumber : vivanews